Tuesday, November 13, 2012

KAMU TAK PUNYA HATI


Tadi pagi aku naik taxi ke kantor
di tengah jalan HP sang sopir berbunyi dan aku mendengar suara sang sopir
"sudah, jangan menangis; sore nanti abang sampai di lampung"
"Abang cuma punya uang dua ratus ribu, jual saja tv di rumah atau apa saja yang masih bisa dijual"
tuuuuut ......HP mati!!!!

"maaf bu", kata sang sopir
"ga apa-apa pak", jawabku
"telpon dari kampung, bu.... anak saya lahir" sambungnya
"Wah, selamat pak" sahutku spontan. "laki-laki atau perempuan?"
"Laki-laki, bu", jawabnya
"Pasti bapak senang, mendapat anak laki-laki" kataku lagi
tak ada jawaban ......... lama........ 
(wah pasti ada yang tidak beres, pikirku)

"anak saya lahir sebelum waktunya, bu. Jadi uang kami belum terkumpul. Gawatnya lagi, ketuban istri saya pecah, dan bayi saya meminum air ketuban itu", ceritanya
"emang ga dibawa ke rumah sakit, pak?" tanyaku
"sudah, bu tapi pihak rumah sakit tidak mau menangani karena kami baru bisa membayar separuh dari biaya; jadi penanganan terlambat" jawabnya
"lalu?!" tanyaku lagi
"setelah dibayar biayanya, anak saya dilahirkan cesar dan setelah itu, sekarang ini katanya perlu disuntik; ....... tapi uang kami juga belum terkumpul, sehingga anak kami masih dibiarkan begitu saja menunggu kami membayarnya" 
"anak ke berapa, pak?" tanyaku
"anak pertama dan kami sudah menunggunya selama 9 tahun"
aku terdiam .......... airmata mengalir di pipi sopir taxi itu .......
lalu ia kembali bersuara dengan suara serak

"Apa sekarang tidak ada lagi rumah sakit yang punya hati, ya bu? Kami sudah lama sekali menantikan kehadiran anak itu, masakan kami tidak akan membayarnya? Tapi kalau mendadak begini, darimana saya bisa mendapatkan uang itu?"

Aku sudah sampai di tempat kerja dan turun dari taxi itu. Aku merenung, apakah benar dia mengalami hal itu atau cerita seperti itu merupakan salah satu cara penipuan? Tapi kalau sopir taxi itu tidak berbohong,  pertanyaan yang dilontarkan sopir taxi itu, mungkin mewakili banyak jeritan yag hanya bisa dipendam di dalam hati orang-orang yang tak berdaya untuk menyuarakannya. 

"Apakah benar, sekarang tak ada lagi orang yang punya hati???" (PR buat kita semua)

No comments:

Post a Comment