Saturday, November 24, 2012

PUJIAN ITU



PUJIAN ITU …………
(pujian yang diberikan dengan tulus, bisa mengubah hati seseorang)

Dua hari lagi……!!! Ya dua hari lagi, mahasiswa bimbinganku itu harus menempuh ujian skripsinya. Sementara bab tiganya saja masih belum beres. Teorema utama belum dapat dibuktikan. Memintanya maju ujian semester depan, rasanya aku tidak tega. Aku harus membimbingnya dan meluangkan banyak waktu untuknya. Sementara itu pekerjaan lain menumpuk. Salah satunya adalah musuh bebuyutanku sejak aku masih kuliah dulu. Sampai sekarang tidak juga kami mau berdamai. Molin, itulah namanya, alias model linear. Waktu masih menjadi mahasiswa aku tidak menyukainya. Sekarang harus mengajar itu pula. Persiapan untuk mengajar mata kuliah yang satu ini menyita terlalu banyak waktuku sehingga aku tidak bisa mengerjakan pekerjaan yang lain, yang kusukai. Waduh, otakku jadi ruwet dan aku menamakannya, otakku kemruyuk……..

“Tidak baik meninggalkan tanggung jawab pekerjaan di tengah jalan”, begitu pikirku. Tapi berhadapan dengan dua hal ini, skripsi mahasiswa dengan batas waktu yang mepet dan si molin itu, benar-benar membuatku ingin menyerah. Belum ditambah pekerjaan-pekerjaan dan acara-acara lain yang datang tanpa diundang. Lama-lama aku menjadi jengkel. Aku ingin mengerjakan yang ini, ah tak ada waku karena harus mempersiapkan si molin itu..  Mau mengerjakan yang itu, tidak ada waktu karena harus mengoreksi skripsi mahasiswa bimbinganku …. Aaaarg!!! Sayangnya aku tidak bisa mengajar ala kadarnya dan tidak mau dinilai “tidak siap” oleh mahasiswaku. Bagaimanapun juga mahasiswa bisa menilai apakah dosen yang mengajar mereka mengerti materi tersebut atau tidak…. Karena itu dengan susah payah aku selalu berusaha mengejar apa yang masih bisa kukejar…..

Malam itu, sampai larut malam aku mempersiapkan kuliah molin itu dan aku tidak tahu apakah sebenarnya aku sudah mengerti atau belum. Atau aku yang terlalu menginginkan kesempurnaan? Tapi kelas itu harus kuhadapi. Harus !!!! Sayangnya saat itu aku nyaris memutuskan untuk menyerah!!!!

Seperti biasa hari itu aku harus mengajar si molin itu. Dengan berdoa aku melangkah memasuki kelas itu. Mulai membuka laptop, mulai mengajar dan berharap tidak banyak yang bertanya hal-hal yang “aneh”. Ternyata memang demikian. Agaknya mahasiswaku dapat mengerti suasana hatiku saat itu. Untunglah, kalian memang mahasiswa yang penuh pengertian. Mereka kelihatan tenang mendengarkan ocehanku yang gemetaran. “Lebih gampang berpidato atau main drama”, pikirku.  Akhirnya kelas molin berakhir juga. Aku lega. “Sampai berjumpa pada jam tayang molin selanjutnya”, pikirku. Harus persiapan lagi, wuft!!! Aku berjalan menuju ke ruanganku. Kuteguk secangkir kopi dan berkemas untuk pulang.

Waktu aku berjalan menuju ke halte bis, aku berjumpa dengan seorang mahasiswa pengikut mata kuliah molin itu.
“Bu,….”, sapanya. “tadi  bagus”, terusnya
“Apanya yang bagus?” kataku
“Kuliah molinnya”, jawabnya
“Hah?! Bagus apanya?” tanyaku sedikit kaget
“Iya bu, baru sekarang saya mengerti konsep teori-teori yang mendasari molin, padahal saya sudah lulus mata kuliah yang dasar-dasar itu”, sahutnya
“Baru sekarang?”, tanyaku
“Iya, baru tadi saat ibu mengajar molin”, katanya
“Syukurlah”, jawabku sambil berlalu

Satu senyuman tersungging di hatiku. Sekarang, rasanya aku bisa berdamai dengan si molin itu.  Tiba-tiba langkahku menjadi ringan. Mahasiswaku…… ia tak kan pernah tahu bahwa pujiannya itu membuat satu perubahan dalam diri seorang dosen yang tengah kemruyuk dan ingin menyerah. Sekarang aku merasa semangat untuk mempersiapkan mata kuliah molin selanjutnya. Mahasiswa itu hanya memuji. Pujian kecil yang disampaikan dengan ketulusan. Mungkin sekarang dia juga sudah melupakannya. Tapi aku tak akan pernah melupakannya. Sejak ia mengatakannya, satu hal aku tahu, …… sikapku tak akan sama lagi. Satu cara yang dipakai Tuhan untuk membuatku belajar sesuatu yang dari dulu tidak kusukai. Siapa tahu suatu kali nanti hal itu berguna bagiku.
Mahasiswaku …….. terima kasih sekali untuk pujian kecil yang sangat berharga bagiku…..

No comments:

Post a Comment