digoyang angin mengangguk-angguk
Di matamu tutur kata tampak lembut
dialun suling desa sahut menyahut
Di matamu keramahan tampak berdandan
menghiasi senyum para perawan
Aku menangisi padiku yang tegak
Aku menangisi menaraku yang pongah
Aku menangisi tanahku yang keras
Aku menangisi mataku yang tak basah
Aku menangisi diriku
Di mata-Mu aku adalah aku
tanpa tudung, tanpa selubung
Di mata-Mu tak ada tempat sembunyi
tak ada topeng nyaru asli
Di mata-Mu kujumpa sinar kasih
dimana pengampunan Engkau beri
No comments:
Post a Comment