Monday, April 14, 2014

AKU SEORANG SKEPTIS

Perkenalkan...
aku seorang skeptis
bukan pada Tuhan
tapi pada spesialis kesehatan (yang tak punya hati tentunya)
Mohon ijin aku bertanya
Sangat lapang kalau kau sudi menjawab
tapi jangan lupakan
aku seorang awam skeptis
pada spesialis kesehatan (yang tak punya hati tentunya)

Padamu aku mau bercerita
saat kau suruh aku mengasup obat dewa ratusan juta
untuk jangka waktu yang lama
Setelah tak ada perubahan
aku terbang ke negeri mimpi
menanya apa yang terjadi
Dokter itu tersenyum padaku
"Hentikan obat itu," katanya
"Kenapa"? tanyaku
"Obat itu akan merusak ginjalmu," katanya
"Lalu, bagaimana dengan sakitku?" tanyaku
"Lakukan apa yang kau sukai, bersukacitalah, kamu akan baik-baik saja," jawabnya
"ya ampuuuuuuuuun????!!!!" teriakku
Kuinjak-injak sisa obat dewa itu diatas awan dan berharap
tak ada lagi mahluk bumi yang dapat menemukannya
maupun memperdagangkannya

Aku ingatkan kau bahwa aku seorang awam yang
skeptis padamu spesialis kesehatan (yang tak punya hati tentunya)
Aku mau cerita padamu
saat kaki kekasihku terlindas angkutan kota
Operasi katamu ....... ya!!!
Berhasil ....................ya!!!
Tampak semua oke-oke saja
Sehari sebelum kau ijinkan kekasihku pulang ke rumah
kau tawarkan ramuan obat mujarab buatan para peri
dengan harga aduhai tentunya
Dengan anggapan ada harga ada rupa
Mereka menerima anjuranmu itu
Malam itu obat disuntikkan
dan esok tak pernah datang lagi baginya
Apa sebabnya... ???
Memang sudah waktuNya
dan kau hanya mengatakan:
"Maaf, kami sudah berusaha sebisa kami."

Aku ingatkan kau sekali lagi  bahwa
Aku seorang awam yang skeptis
padamu spesialis kesehatan (yang tak punya hati tentunya)
masih ada satu cerita sisa untukmu
saat seorang gadis kau anjurkan
mengangkat separuh payudara kanannya
"cancer ganas, harus diangkat sesegera mungkin sebelum terlambat," katamu
Semua berjalan dengan lancar
Sampai beberapa tahun kemudian, gadis itu melanjutkan studinya
ke negeri seberang
Di tempat itu ..... ia mencoba memeriksakan bagian payudara kanannya yang
masih tersisa
Profesor tua itu menatapnya serius:
"Mengapa waktu itu sebagian payudara kanan mu diangkat"? tanyanya
"Cancer, ganas," jawab gadis itu
"Siapa yang bilang?" tanya sang profesor
"Spesialis yang menanganiku saat itu,"
"Seharusnya kau menuntut spesialis itu, karena tak ada yang salah dengan payudaramu."
"Apaaaa???!!!"
Dan kau tak pernah peduli bahwa
sebagian masa depan seorang gadis telah kau cabik

Aku seorang awam yang skeptis
padamu spesialis kesehatan (yang tak punya hati tentunya)
Aku akan berusaha menghindar darimu (selama masih bisa)
Jangan sampai mataku yang kelilipan kau bilang
harus operasi retina

Aku memang seorang awam yang skeptis
padamu spesialis kesehatan (yang tak punya hati tentunya)
Tapi aku sungguh angkat topi
ketika kulihat
seorang dokter desa berjalan kaki menembus hujan di malam pekat
menyusur jalan yang becek
untuk seorang bocah cilik yang sangat
mengharapkan kedatangannya malam itu

Note:
Seharusnya mahasiswa FK perlu lebih ditanamankan bagaimana mereka menjadi dokter yang punya hati, sanggup menganalisis dengan tepat dan tidak hanya menjalankan prosedur-prosedur akademis ilmu kedokteran, apalagi dengan menggunakan trik-trik untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

No comments:

Post a Comment