Thursday, December 20, 2012

Note Desember 2012

13 Desember 2012
Pagi ini, uakku (kakak mamiku) dipanggil pulang oleh Tuhan. Tepat 26 tahun setelah kepergian opa ku. Cukup lama ia menderita dengan penyakitnya. Kepergiannya tidak terlalu mengagetkan tapi meninggalkan banyak sekali kenangan. Setiap kali aku menelponnya, dia selalu menyapa dengan kalimat "halo bu dosen..." dan kalimat itu tak kan pernah kudengar lagi.

Biasanya kalau Natal aku selalu membeli 3 kado khusus, untuk mamiku, uak ku dan adik mamiku. Kemarin waktu aku membeli kado, aku hanya membeli 2 kado. Ada yang berkurang. Setiap kali aku ke toko buku, aku selalu mengambil "de stem" 2 buah tapi sekarang hanya 1. Ada yang hilang. Biasanya kalau kami makan bersama, dia ada di situ, tapi sekarang tidak ada lagi. Ada bangku yang kosong.

Waktu dia sudah sakit parah, anak perempuannya bertanya: "apa mami sudah kangen dengan papi"? (om ku meninggal setahun yang lalu). Dia menjawab :"ora, aku pingin ketemu Tuhan Yesus" (ora = tidak).

Mengingat kepergiannya, aku merasa banyak hal yang hilang. Keberadaannya di tengah keluarga kami mempunyai tempat tersendiri yang unik di hati kami, yang tak bisa digantikan oleh siapapun. Kami menatap masa depan yang menjadi lengang tanpa keberadaannya. Semua itu membuat kami menangis. Tapi di lain sisi, saat kami mengingat penderitaannya di rumah sakit itu, mengingat tubuhnya yang penuh dengan selang ... rasanya lebih baik kalau dia pergi, berbahagia bersama Tuhan yang dirindukannya.

Aku jadi teringat tulisan seorang yang mengatakan :"mengapa kita harus terus bersedih sementara sorga berpesta, karena seorang anak-Nya pulang menghadap Bapanya"? Aku megaminkan hal itu tapi hatiku tetap menangis... menangisi diriku sendiri yag kehilangan orang yang kucintai.

24 Desember 2012
Dulu..... aku selalu merasakan sesuatu yang kurang jika malam Natal kulalui tanpa keluarga, teman-teman atau keluar rumah. Tapi sekarang, aku sangat menikmati malam Natal dimana aku bisa berdua dengan Tuhan. Berdoa, membaca Firman tuhan. Hal itu sungguh sangat indah.... sangat indah...

Malam Natal ini, aku berdoa untuk
keluargaku
familiku
teman-temanku
tempat kerjaku
pimpinanku
pimpinan kotaku
pimpinan negaraku
mereka yang kena PHK
mereka yang punya persoalan rumah tangga
mereka yang sakit
mereka yang ditinggalkan
mereka yang di panti jompo
dan juga aku berdoa
untuk kamu


25 Desember 2012
Tadi aku membaca puisi dengan judul "Tahun ini Tidak Ada Natal". Puisi itu bercerita tentang orang-orang yang tidak bisa menikmati Natal karena persoalan keuangan, pekerjaan, rumah tangga dsb. Padahal Natal adalah berita sukacita akan datangnya Juruselamat. selesai ibadah, ada tiga empat orang mendatangiku dan mereka mengatakan bahwa tahun ini, bagi mereka Natal tak ada. Aku terkejut dan sedih ....

27 Desember 2012
Kenapa muka-muka itu jadi tak bersahabat
Tidak bolehkah satu kebenaran diungkapkan
Tidak bolehkah ketidak adilan dibela
Tidak bolehkah satu prinsip dipertahankan
mungkin aku akan tetap berjejak di sini ...
dan membiarkan wajah-wajah itu tetap demikian

No comments:

Post a Comment