Sunday, January 19, 2014

AKU BEDA, NAMAKU PALOMA

Aku menulis sebuah
misteri dibalik kisi hati
dimana seribu kata lengket
di langit-langit kelu

Aku menulis sebuah
pesta kerajaan alam khayal
pangeran pangeran berdansa
bersama bidadari istana
yang berdandan begitu sempurna
dalam balutan gaun penuh permata

Aku iri pada mereka, pangeranku
setidaknya mereka bisa menaiki
tangga-tangga istanamu
dan mengajakmu menari
di atas permadani

Sepintas kulihat kerling matamu
tengadah
mengarah sekejap ke jendela menara
Ya.... aku di situ pangeranku
menulis desir hati yang belum berhenti
menyusupkan bisik ranggas cemara
yang disentuh angin mamiri

Aku tak bisa mengajakmu berdansa
tapi aku dapat mengajakmu tertawa
Aku tak punya anggur hanya
seteguk air sejuk pelepas dahaga
Aku tak punya gaun merah muda
hanya sehelai sutera putih
yang terus kujaga

Aku menulis
ditembok jendela menara istana
Aku memang berbeda
Namaku PALOMA

No comments:

Post a Comment