Monday, April 28, 2014

SURAT UNTUK CUCUKU

Tole....
Waduh, mbah ikut berbangga menyaksikan engkau mengucapkan sumpah seorang dokter. Akhirnya apa yang kau tekuni selama ini membuahkan hasil. Kau berhasil menyandang gelar dokter. Bapak-ibumu tentu bangga banget melihat anaknya menyandang gelar dokter. Akhirnya ada yang meneruskan profesi mbahmu ini untuk menjadi dokter .....

Tole .....
Waktu mbahmu ini mengucapkan sumpah dokter beberapa puluh tahun yang lalu, sumpah itu membakar hati embah untuk mengabdi terutama kepada masyarakat di kampung halaman kita yang miskin. Waktu sampai di kampung, mbah melihat banyak anak kecil yang kelaparan dan orang-orang tua yang tidak terawat. Mbah berupaya menanam singkong dan dengan uang seadanya berusaha mengumpulkan uang untuk membeli obat bagi mereka. Mbah masih teringat orang-orang itu menatap mbah dengan mata berkaca-kaca dan mencium tangan mbah sambil mengucapkan banyak terima-kasih. Rasa bahagia memenuhi hati mbah saat itu. paling tidak mbah bisa memberikan hati dan pertolongan kepada orang lain. Rasa bahagia itu tidak bisa diukur dengan lembaran ketip dan kelip. Kadang mereka hanya bisa memberi mbah setandan pisang yang kami makan beramai-ramai di malam hari.

Sekarang jaman sudah berubah, Tole.
Jaman sekarang yang namanya uang sangat memegang peranan dan menjadi dewa yang selalu naik daun. Dengan lembar-lembar itu mausia bisa melakukan apa saja sehingga lembaran itu diburu orang. Mbah juga tahu bahwa tantanganmu sebagai seorang dokter jauh lebih berat dari tantangan mbah saat itu. Hati nuranimu terus diburu oleh kebutuhan hidup yang kian menekan. Sementara bujukan demi bujukan akan datang dengan dandanan yang semakin elok.

Tole,
kalau boleh mbah mau berpesan kepadamu. Berkat datang dari pihak Tuhan. Jangan biarkan suara hati nuranimu mati karena tertelan gaung tekanan kebutuhan yang kau hadapi. Tuhan tak pernah tidur. Dia melihat kebutuhan umat-Nya. Berikan resep obat yang benar-benar dibutuhkan oleh pasienmu, jangan melebihkan hanya untuk menambah penghasilanmu. Jangan meminta pasienmu memeriksa hal-hal yang tidak diperlukannya walaupun dengan berbuat demikian kamu akan mendapatkan tambahan keuntungan. Perlakukan mereka dengan hati nurani yang murni.

Tole,
Mbahmu sudah tua dan mungkin menurutmu pendapat mbahmu ini kolot  tapi percayalah, selama hidup mbah, mbah telah membuktikan bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan umat-Nya menderita melebihi kekuatannya. Dia tidak melihat harta kita tapi Dia melihat hati kita.Jadilah dokter yang takut akan Tuhan.




No comments:

Post a Comment